PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENANGKAL IDEOLOGI TRANSNASIONAL

Authors

  • Moh. Fausih STIT Al-Ibrohimy Bangkalan
  • Moh. Amiril Mukminin STIT Al-Ibrohimy Bangkalan
  • Walid Sja'roni STIT Al-Ibrohimy Bangkalan

DOI:

https://doi.org/10.61815/gahwa.v1i2.245

Keywords:

Peran Pondok Pesantren, Ideologi Transnasional

Abstract

Pondok pesantren dewasa ini turut mengambil peran dalam menanggulangi ideologi transnasional, yakni dengan menanamkan Akidah Ahlussunal Wal Jamaah sedini mungkin dengan melalui pelajaran Aqidah, seperti kitab-kitab Aqidatul Awam dan memberikan pemahaman tentang bahayanya Transnasional bagi kelangsungan NKRI. Pengoptimalan pondok pesantren dalam menangkal paham Transnasional ialah dengan membiasakan dan mengikut sertakan para santri dalam organisasi Nahdlatul Ulama’, serta aktif dalam pelatihan kaderisasi dan leadership Jam’iyah Nahdlatul Ulama.

Adapun Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut 1) Bagaimana Peran Pondok Pesantren Raudlatul Ulum dalam Menangkal Ideologi Transnasional? 2) Bagaimana Mengoptimalkan Peran Pondok Pesantren Sebagai Menangkal Ideologi Transnasional? Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan penekatan studi kasus, dan pengumpulan datanya dilakukan dengan, interview, observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian data dianalisa dengan mengacu pada kerangka teoritik yang ada.

Dari hasil penelitian didapat kesimpulan bahwa peran pondok pesantren adalah ialah dengan menanamkan Aqidah Ahlussunah Wal Jamaah sedini mungkin dengan melalui pelajaran Aqidah, seperti kitab-kitab Aqidatul Awam. Pengoptimalan pondok pesantren dalam menangkal paham Transnasional ialah dengan membiasakan dan mengikut sertakan para santri dalam organisasi Nahdlatul Ulama’, serta aktif dalam pelatihan kaderisasi dan leadership Jam’iyah Nahdlatul Ulama.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2023-06-30

How to Cite

Moh. Fausih, Moh. Amiril Mukminin, & Walid Sja'roni. (2023). PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENANGKAL IDEOLOGI TRANSNASIONAL. GAHWA, 1(2), 32–47. https://doi.org/10.61815/gahwa.v1i2.245