TAFSIR GENDER DAN PERAN PENDIDIKAN ISLAM BAGI PEREMPUAN DI ZAMAN KOLONIAL
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengkaji skrip emansipasi perempuan melalui tafsir gender dan peran pendidikan Islam pada masa kolonial di Indonesia. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan historis-kritis dan studi pustaka. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi terhadap arsip, karya tokoh, dan literatur sejarah. Analisis data menggunakan teknik analisis isi (content analysis) untuk mengidentifikasi pola tafsir dan strategi pendidikan yang digunakan tokoh-tokoh Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh-tokoh seperti Rahmah el-Yunusiyyah di Padang Panjang, dan TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid di Lombok—yang mendirikan Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI)—telah menyusun skrip emansipasi berbasis Islam melalui pendidikan bagi perempuan. Mereka menafsirkan ajaran Islam secara progresif dan kontekstual sebagai basis perjuangan kesetaraan. Kesimpulannya, pendidikan Islam pada masa kolonial bukan hanya sarana dakwah, tetapi juga alat pemberdayaan perempuan. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya reinterpretasi ajaran Islam yang inklusif untuk mendukung perjuangan gender masa kini. Emansipasi perempuan Muslim bukanlah produk Barat semata, tetapi bagian dari khazanah perjuangan Islam Nusantara.
Downloads
Copyright (c) 2025 Ulyan Nasri

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.