RELEVANSI EPISTEMOLOGI, JIWA DAN AKAL DALAM PERSPEKTIF IBNU THUFAIL
Abstract
Filsafat Islam merupakan hasil pemikiran para filsuf yang membahas tentang kemanusiaan, ketuhanan, kenabian, dan alam yang dilandasi oleh Al-Quran dan hadis sebagai suatu aturan yang logis dan sistematis. Dalam pemikiran filsafat Islam tersebut memadukan antara wahyu dengan akal, akidah dengan hikmah, agama dengan filsafat. Dalam filsafat Islam banyak terdapat tokoh-tokoh, salah satu diantaranya yaitu Ibnu Thufail. Beliau memiliki disiplin ilmu yang sangat tinggi dalam berbagai bidang. Selain beliau ahli dalam berfilsafat, Ibnu Thufail juga ahli dibidang yang lainnya, seperti ilmu kedokteran, matematika, astronomi, dan sebagai seorang penyair yang handal. Dalam penyampaian ilmu mengenai filsafat, Ibnu Thufail menggunakan metode berkomunikasi lewat kisah yang sangat menarik, agar orang-orang awam lebih mudah memahami apa yang telah disampaikan Ibnu Thufail tersebut. Tokoh Ibnu Thufail memiliki beberapa pemikiran, seperti metafisika, jiwa, fisika, epistimologi, dam rekonsiliasi. Dalam pemikiran epistimologi Ibnu Thufail menjelaskan bahwa pengalaman dapat dilihat dari pengetahuan indrawi. Kemudian pemikiran mengenai jiwa merupakan seorang makhluk yang tinggi martabatnya.