MENGAPRESIASI RELASI “IDEAL” ANTARA ISLAM DAN SAINS KEDALAM PEMBELAJARAN
Abstract
Perkembangan sains terjalin berkelindan dengan ideologi. Oleh Sebab itu, masalah mendasar yang senantiasa timbul: apakah agama islam saling melengkapi dengan ilmu pengetahuan alam secara harmonis, atau dijumpai konflik yang tidak terselesaikan antara sistem metafisika yang didasarkan atas agama dan tuntutan akal dengan penelitian empiris? Selama seribu tahun para filosofis dan teolog islam telah mempertimbangkan masalah ini, yang terus-menerus mengundang debat yang intens dan ketaksepakatan.
Kata sains berasal dari bahasa latin “scientia” yang berarti pengetahuan. Menurut Webster New Collegiate Dictionary, definisi dari sains adalah “pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian “atau” pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum-hukum alam yang terjadi. Sedangkan menurut Ibnu Kaldun dalam Miqowin, sains adalah sejarah ilmu yang dikembangkan hampir sepenuhnya berdasarkan akal dan pengalaman dunia empiris.