FENOMENA MANDI LUMPUR LIVE TIKTOK DALAM PERSPEKTIF ISLAM

  • Muhammad Fauzi STIT Al - Ibrohimy Bangkalan
  • Moh. Samsul Arifin STIT Al Ibrohimy Bangkalan
  • Hibrul Umam Institut agama Islam Nahdlatul Ulama Tuban
Keywords: Media sosial, tiktok, mandi lumpur, pandangan islam

Abstract

Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) membawa beberapa perubahan di  masyarakat. TikTok, Facebook, dan Instagram, sebagai Media sosial terlaris, memainkan peran sangat penting dalam perubahan-perubahan sosial budaya tersebut, khususnya pemuda yang paling banyak menjadi konsumennya. Khususnya kehadiran TikTok (yang pada tahun 2021 menjadi aplikasi media sosial yang paling banyak diunduh, dikutip melalui laman blog resmiApptopia, Minggu [2/1/2022], TikTok memiliki 656 juta unduhan secara global, mengalahkan Instagram, 545 juta, Facebook 416 juta, WhatsApp 395 juta, dan Telegram 329 juta) memiliki pengaruh yang begitu besar dalam terjadinya fenomena-fenomena baru perubahan sosial dan budaya.

Tiktok merebut perhatian netizen, beberapa fitur dan algoritmanya yang ramah bagi pendatang baru, membuat media sosial ini mengalahkan “media sosial senior” seperti facebook dan instagram. Fitur  tayangan langsung (live) yang memiliki menu kirim hadiah berupa gift dan bisa ditukar dengan rupiah oleh penerimanya mengundang kreativitas tanpa batas. Banyak pengguna yang mencari sensasi dengan menayangkan aktivitas unik bahkan “nyeleneh” guna merebut viewer dan mendapat gift.

Namun sayangnya, istilah kreativitas kreator konten TikTok belakangan dinilai cukup meresahkan, banyak dari mereka yang menayangkan aktivitas mandi lumpur, joget, menampar diri sendiri, tidur di dekat WC dan hal-hal aneh lainnya. Mereka seperti lupa untuk menjaga harga dirinya demi penonton yang banyak dan gift yang tidak pasti.

Islam mengajarkan kita untuk menjaga harga diri dan mengindari aktivitas yang tidak bermanfaat. Apalagi aktivitas yang dengan sengaja mempertontonkan “kebodohan” kepada khalayak melalui media sosial. Berangkat dari pandangan terebut, kami mencoba mencari tahu bagaimana fenomena ini bisa berkembang, apa motivasi kreator konten dalam menayangkan fenomena tersebut dan bagaimana islam memandang hal tersebut melalui riset pustaka media.

 

The development of technology, information and communication (ICT) has brought several changes in society. TikTok, Facebook and Instagram, as the best-selling social media, play a very important role in these socio-cultural changes, especially youth who are the most consumers. Especially the presence of TikTok (which in 2021 became the most downloaded social media application, quoted by Apptopia, Sunday [2/1/2022], TikTok has 656 million downloads globally, beating Instagram, 545 million, Facebook 416 million, WhatsApp 395 million, and Telegram 329 million) have such a big influence in the occurrence of new phenomena of social and cultural change.

Tiktok grabs the attention of netizens, some of its features and algorithms are friendly for newcomers, making this social media beats senior social media like facebook and instagram. The live broadcast feature, which has a menu to send gifts and can be exchanged for rupiah by recipients, invites unlimited creativity. Many users are looking for sensation by broadcasting unique and even "odd" activities in order to seize viewers and get gifts.

But unfortunately, the term creativity of TikTok content creators has recently been considered quite disturbing, many of them broadcast mud baths, dancing, slapping themselves, sleeping near the toilet and other strange things. They seem to have forgotten to keep their pride for the sake of a large audience and an uncertain gift.

Islam teaches us to maintain self-respect and avoid useless activities. Moreover, activities that deliberately show "stupidity" to the public through social media. Departing from this view, we are trying to find out how this phenomenon can develop, what is the motivation of content creators and how Islam views it through media literature research.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-12-30
How to Cite
Fauzi, M., Arifin, M. S., & Umam, H. (2022). FENOMENA MANDI LUMPUR LIVE TIKTOK DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Al-Ibrah : Jurnal Pendidikan Dan Keilmuan Islam, 7(2), 110-129. https://doi.org/10.61815/alibrah.v7i2.209
Section
Articles