PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DALAM USAHA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DAN PECAHAN SEDERHANA
Abstract
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran matematika merupakan permasalahan yang terjadi di SDN Kramat 01 Bangkalan. Adapun salah satu penyebabnya adalah rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran matematika karena orientasi pembelajaran yang selalu berpusat pada guru. Dimana guru merupakan sumber segala informasi sehingga dalam pembelajaran matematika peserta didik hanya menunggu hasil akhir dari penyelesaian yang berasal dari guru. Adapun materi pembelajaran yang sangat sulit dipecahkan oleh peserta didik khususnya di kelas V SDN Kramat 01 Bangkalan ialah materi pecahan dan pecahan sederhana sebab materi ini merupakan materi dasar yang akan dipakai pada materi-materi selanjutnya, baik pada materi kelas V dan VI bahkan pada jenjang pendidikan setelah SD. Alternatif pembelajaran yang inovatif yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas V SDN Kramat 01 Bangkalan yaitu menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam pembelajaran matematika.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan hasil belajar peserta didik setelah penerapan model pembelajaran group investigation pada pokok bahasan pecahan dan pecahan sederhana di kelas V SDN Kramat 01 Bangkalan. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang menggunakan 2 siklus dalam proses peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus 1 bahwa jumlah peserta didik yang memperoleh skor ≥ 65 sebanyak 8 orang dengan persentase ketuntasan belajarnya menjadi 29,63 % sedangkan jumlah peserta didik yang memperoleh skor ≤65 sebanyak 19 orang dengan persentase ketidaktuntasan menjadi 70,37%. Kemudian pada siklus II diperoleh bahwa jumlah peserta didik yang memperoleh skor ≥ 65 sebanyak 25 orang dengan persentase ketuntasan belajarnya menjadi 92,59% sedangkan jumlah peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 2 orang dengan persentase ketidaktuntasan menjadi menjadi 7,41%.
Downloads
Copyright (c) 2022 Yuliana Alfiyatin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.